Ekowisata Hutan Mangrove Muara Ujung,Satu-Satunya Hutan Mangrove Di Tangerang

Tangerang patut berbangga karena memiliki ekowisata hutan mangrove sendiri seperti beberapa kota di Indonesia. Ekowisata hutan mangrove di tangerang tepatnya berada di Jl.Raya viva Desa Muara kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang Banten
Bicara masalah hutan mangrove selain sebagai kawasan konservatif daerah pinggir pantai, yang bermanfaat menahan gelombang air laut untuk menghindari pengikisan atau abrasi, juga menjadi salah satu objek wisata. sekarang sudah sangat susah sekali kita temui mangrove di pantai-pantai bahkan tak semua pantai memiliki hutan mangrove.tetapi di kota-kota besar di Indonesia sudah banyak yang mengelola hutan mangrove sebagai tempat wisata untuk keluarga atau untuk anak muda.kota –kota yang sudah mengelola hutan mangrove untuk tempat wisata misalnya seperti Jakarta yang punya hutan mangrove tepatnya di wilayah Pantai indah kapuk (PIK) ,lalu bali juga memiliki hutan mangrove yang di jadikan tempat wisata tepatnya di daerah Denpasar selatan dan masih banyak lagi.

Lalu bagai mana dengan Tangerang? Ya tangerang juga kini sudah memiliki hutan mangrove yang di kelolah dan bahkan akan terus di kembangkan.karna hutan mangrove ini ingin menjadi ikon wisata di tangerang. Ekowisata mangrove MU(muara ujung) ya itulah nama tempat wisata hutan mangrove yang ada di Tangerang.untuk akses kesana sudah enak karna tidak ada jalan rusak dan hanya sengatan matahari yang sangat panas bila mengunjungi ekowisata hutan mangrove siang hari.Di bibir pantai di balik desa muara inilah hamparan hutan mangrove yang asri ini berada. Jalan menuju desa muara terbilang sempit namun sudah beraspal
        Ratusan tambak mengapit jalan selebar 3 meter yang menuju ke arah desa Muara. Di pinggir jalan, tampak beberapa pedagang yang menjual hasil tambak seperti ikan bandeng, udang dan kepiting yang menjadi sumber penghasilan utama bagi mayoritas warga desa muara.

        Setibanya di desa Muara,panasnya matahari yang menyengat tubuh sepanjang perjalanan akan terbayar dengan asrinya hutan mangrove yang mengelilingi desa tersebut.
        Sepanjang jalan menuju hutan mangrove kita melewati pemukiman warga desa muara.kita juga akan menjumpai penduduk setempat yang sedang beraktivitas dalam berbagai bidang seperti pencari ikan ,pedagang ikan, ada yang sedang menjemur ikan asin, sampai ada yang menjual alat-alat pancing.
Sesampainya di ekowisata hutan mangrove muara ujung ini kita akan di kenakan biaya sebesar Rp.5000 rupiah. itu belum dengan biaya masuk hutan mangrovenya. Bila kita masuk ke hutan mangrovenya akan di kenai biaya lagi sebesar Rp.10000.
Ketika memasuki ekowisata hutan mangrove muara ujung ini kita langsung bisa melihat saung-saung yang terbuat dari bambu di sisi tambak untuk kita memancing . tak jauh dari tempat pemancingan ada saung-saung rumah makan yang berada di sisi hilir.di rumah makan tersebut menyediakan menu seafood seperti ikan bakar,cumi asam manis,udang asam manis,bandeng krispi,gurame asam manis dan lain-lain. Bahkan kita bisa membakar ikan hasil dari kita memancing di tambak tersebut.
            Tak hanya itu, tak jauh dari rumah makan juga terdapat saung luas yang terbuat dari bambu juga. di saung tersebut kita dapat berkaraoke ria bersama keluarga. saung yang telah di sediakan TV,DVD,Sound system dan lain-lain untuk karaoke itu di sediakan oleh pengelolah untuk pengunjung.
            Bila kita memasuki hutan mangrovenya kita bisa menyusuri  hutan mangrove dengan berjalan di jalan setapak yang terbuat dari bambu, di sepanjang jalan juga di sediakan bangku bangku dari bambu untuk kita istirahat bila kita lelah menyusuri jalan setapak tersebut. selama kita berjalan di jalan setapak tersebut kita dapat jumpai bibit mangrove,mangrove yang baru di tanam,bahkan mangrove yang sudah besar dan membuat teduh hutan mangrove.

Ada juga perahu wisata,perahu yang muat untuk delapan sampai sepuluh orang ini menyusuri hilir muara ujung.jadi perahu yang lewat bisa kita liat ketika kita sedang makan di rumah makan,ketika kita berada di hutan mangrove pun kita dapat melihat perahu wisata itu melewati hutan mangrove. Bila kita menaik perahu ini kita akan di ajak menyusuri hilir hingga ke laut bahkan kita bisa ke pulau kecil yang berdekatan dengan pantai muara yang berada di desa muara itu sendiri.

 Pengunjung yang berdatanganpun dari berbagai macam usia. Ada yang bersama sanak keluarga.biasanya bila bersama keluarga ekowisa hutan mangrove muara ujung ini cocok bila menjadi tempat untuk keharmonisan dan kebersamaan keluarga. ada yang bersama kekasihnya, biasaya suami atau istrinya.ekowisata hutan mangrove muara ujung ini juga sering di jadikan untuk tempat prewedding. Nah disinilah enaknya hutan mangrove muara ujung ini boleh membawa kamera masuk dan bila ada pasangan yang ingin foto prewedding itu tidak di kenakan biaya lagi.beda halnya dengan hutan mangrove yang ada di kota lain yang melarang membawa kamera.bila ingin membawa kamera masuk hutan mangrovenya akan di kenakan biaya lagi dan biaya untuk membawa kamera tersebut bisa di bilang mahal.bahkan tak jarang ekowisata hutan mangrove muara ujung ini kedatangan puluhan mobil bis yang berisikan anak tk,anak sd,smp,sma bahkan sering ada ratusan mahasiswa yang datang.
             Biasanya bila anak sekolah atau mahasiswa yang datang tujuannya untuk belajar menanam bibit mangrove dan belajar bagaimana cara merawat hutan mangrove. Kebanyakan bila anak sekolah ataupun mahasiwa yang mengunjungi ekowisata hutan mangrove itu menggunakan paket 1 day trip .karna pengelola menyediakan paket 1 day trip untuk para pengunjung yang ingin menikmati semua fasilitas di ekowisata hutan mangrove ini.untuk  paket 1 day trip di kenakan biaya sebesar Rp.130000 per orang. Bila kita membayar paket 1 day trip kita sudah dapat tiket masuk, snack, makan, tiket perahu wisata, geratis lima batang mangrove untuk kita tanam, sertifikat mangrove hero.
           Bila kita ikut turun menanam mangrove dengan paket 1 day trip. di pohon mangrove tersebut akan di beri nama penanam mangrove tersebut.serta mendapatkan sertifikat  mangrove hero. Atau sebagai tanda bahwa kita ikut serta dalam penyelamatan hutan mangrove yang ada di Muara ujung, Teluknaga,Tangerang,Banten ini
    Lalu siapa pengelola ekowisata hutan mangrove  muara ujung?
Sebut saja Ahmad supriyatno, pria yang menyelesaikan S2 di universitas pramita ini adalah pengelolah sekaligus pemilik ekowisata hutan mangrove muara ujung ini.saat di tanya siapa yang pertama kali memiliki ide untuk membangun ekowisata hutan mangrove muara ujung ini Ahmad supriyatno menjawab “Kalo untuk ide pencetusnya eko wisata kampung mangrove itu dari saya sendiri”
             Ahmad supriyatno merupakan mantan kepala desa muara .setelah usai menjabat sebagai kepala desa muara. Ahmad supriyatno mulai merangkul warga sekitar untuk ikut serta membangun eko wisata hutan mangrove muara ujung ini. “Tujuan di bangun ekowisata kampung mangrove pertama memang di provinsi banten belum ada hutan mangrove yang menjadi icon  wisata di provinsi banten. Sedangkan di daerah lain seperti Jakarta,bali itu sudah ada” ujar Ahmad supriyatno
            Ahmad supriyatno mengatakan bahwa dengan membuat  ekowisata hutan mangrove memiliki banyak manfaat. Terutama manfaat di nilai ekonomi untuk masyarakat sekitar.kenapa bisa begitu? Ya tentu saja karena semua yang bekerja di ekowisata hutan mangrove merupakan masyarakat sekitar eko wisata hutan mangrove.mulai dari yang bekerja di rumah makan ada yang sebagai pelayan,ada pula yang memasak.selain di rumah makan ada juga yang bekerja sebagai penjaga tambak pemancingan,pemandu wisata sampai pemandu perahu wisata dan lain –lain.
             Menurut ahmad supriyatno untuk ide membuat ekowisata hutan mangrove muara ujung itu sekitar enam tahun lalu.tapi untuk di resmikan dan di buka secara komersil itu baru setahun belakangan ini.
           Ekowisata hutan mangrove muara ujung memang cukup menarik. Hutan mangrove yang begitu penting apalagi untuk wilayah Tangerang (kawasan industry) yang rentan dengan polusi kendaraan atau polusi dari pabrik pabrik, dengan adanya keberadaan tanaman tersebut bisa sebagai penyeimbang udara agar tetap segar dan bersih. Waktu berkunjung terbaik ke hutan mangrove ini pada pagi hari untuk menghindari terik sinar matahari dan untuk bisa merasakan segarnya udara pagi  tak kalah nikmat bila berkunjung pada sore hari terasa sangat teduh dan sangat terasa angin laut sore hari.
           Walaupun beberapa tempat di ekowisata hutan mangrove muara ujung ini belum menjadi spot spot foto yang bagus dan masih ada beberapa tempat yang sedang dalam pengerjaan dan belum selesai. Ya maklum sebagai tempat wisata ekowisata hutan mangrove muara ujung ini masih terbilang sangat baru dan belum banyak yang tau .namun ekowisata hutan mangrove ini akan terus di kembangkan dan terus di promosikan agar para warga tangerang dan luar tangerang bisa lebih antusias untuk mengunjungi ekowisata hutan mangrove ini.
       Untuk masalah mempromosikan ekowisata hutan mangrove muara ujung sepertinya ahmad supriyatno tidak terlalu mementingkan namun walaupun ahmad supriyatno sebagai pengelolah sekaligus pemiliknya tidak mempromosikan ekowisata hutan mangrove muara ujung namun sudah sering ada beberapa team dari pertelevisian untuk meliput dan mengangkat berita tentang ekowisata hutan mangrove muara ujung ini dan mewawancarai ahmad supriyatno sebagai pengelolah sekaligus pemilik. Tak hanya dari pihak pertelevisian yang datang untuk meliput dan mengangkat ekowisata hutan mangrove muara ujung ini namun tak jarang ada juga yang mengangkat ekowisata hutan mangrove muara ujung ini untuk di buat berita di media social,media cetak, bahkan di instagram @abouttng akun yang sering mempromosikan tempat tempat wisata yang ada di tangerang ini sering memposting foto  dengan caption menceritakan tentang ekowisata hutan mangrove muara ujung. Dengan itu saja sudah lumayan mempromosikan ekowisata hutan mangrove muara ujung ini.
Jadi untuk keluarga yang bingung ingin mengkabiskan hari liburnya kemana mungkin ekowisata hutan mangrove ini bisa menjadi alternative untuk berlibur,berfoto,bahkan belajar menanam dan melestarikan pohon mangrove. Karna dengan mengajak anak anak untuk menanam dan melestarikan hutan mangrove itu dapat mengajarkan ke anak bahwa betapa pentingnya pohon mangrove untuk semua.bayangkan saja bila tidak ada pohon mangrove mungkin tidak ada yang menahan gelombang air laut .bahkan mungkin terjadi pengikisan atau abrasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miki Nakatani Mengumumkan Pernikahan Dengan Musisi Jerman di Blog

analisis berita yang melanggar hukum dan kode etik jurnalistik